Pelajaran Menulis 1
Berkhayal Terlebih Dahulu Kemudian Baru Berpikir
Secara garis besar, otak manusia dibagi menjadi dua. Yakni otak kiri
dan kanan, kritis dan kreatif, sistematik dan acak.
Sebuah kesalahan untuk memulai
sebuah karya fiksi adalah ‘berpikir’.
Sebelum ke inti masalah. Saya
akan membahas terlebih dahulu tentang cara kerja otak manusia. Seperti wancana
di atas, otak manusia di bagi menjadi dua bagian; otak kiri dan otak kanan.
Nah! Apa fungsi dari otak kiri sendiri? Otak kiri berfungsi untuk menganalisa
sebuah masalah secara runtut dan sistematis. Ia bekerja dengan cara mengambil
data dan mengolahnya layaknya sebuah prosesor di dalam komputer. Otak kiri ini
tak bisa bekerja jika Ia belum memiliki data yang pasti. Maksud Saya, ‘pernahkah
Anda menghitung sebuah soal matematika yang tak memiliki angka dan nilai?’.
Otak kiri ini hanya akan bekerja pada sesuatu yang pasti dan ada
teorinya. Sesuatu yang samar seperti ‘kepercayaan dan perasaan’ tak`lah
diproses di otak kiri. Contohnya saja, ‘1+1=2’ mutlak dan sangat jelas, ini
diproses di otak kiri. Tapi jika soalnya begini, ‘bagai mana rupa orang
cantik?’ maka jawaban setiap orang akan berbeda-beda, ini samar dan tak
diproses di otak kiri. Maka cara kerja otak kiri Kita sebut saja “Berpikir.”
Lalu? Bagai mana dengan otak kanan?
Otak kanan bekerja secara acak dan intuitif. Terkadang, Kita tak bisa secara
sadar menggunakan otak kanan Kita. Arti dari intuitif sendiri adalah ‘ide yang
tak terduga’. Pernahkah Anda mendengar bagai mana Archimides menemukan ide
tentang konsep tekanan? Apakah Ia melakukan konsep ‘kutrat-kotret’ dalam sebuah
kertas dan memperhitungkannya? Saya rasa tidak. Ia menemukan ide tersebut saat
dalam bak mandi. Sangat tak terduga.
Otak kanan mengurusi hal-hal yang
abstrak dan samar. Biasanya otak kanan akan bereaksi meski tanpa data. Begini
maksud Saya, jika Anda disuruh untuk membayangkan ‘raksasa’, tapi Anda tak di
beri data tentang tinggi dari raksasa, besarnya, beratnya, warnanya, dan
sebagainya, apakah Anda masih bisa membayangkan raksasa tersebut? Masih bisa
bukan? Nah! Itulah kelebihan otak kanan. Maka dengan ini cara kerja otak kanan
Kita beri nama “Berkhayal.”
“Jadi? Bagus yang mana? Berpikir?
Atau Berkhayal?”
Jika orang terus berpikir tanpa
menciptakan inovasi-inovasi baru, maka orang tersebut akan terkesan monoton dan
membosankan. Akan tetapi, orang yang selalu berkhayal juga tak akan pernah
terwujud khayalannya jika Ia tak berpikir. Maka dari pada itu, “Gunakan pikiran
Anda untuk mengeksekusi khayalan Anda.”
Ketika seseorang berpikir ‘Saya
harus menulis apa?’, maka orang tersebut tak akan mendapatkan ide-ide yang
cemerlang dan unik. Namun ketika orang berkhayal, Ia akan jadi super kreatif
dan inovatif, hanya saja karyanya pasti bakal acak-acakan karena tak melalui perhitungan
dan saringan. Cara yang paling baik untuk menulis adalah seperti ini:
Pertama, Anda harus menulis dengan
bebas! Tanpa ikatan, aturan, maupun norma-norma yang ada. Gunakan khayalan Anda
untuk membuat sebuah inspirasi yang tak terduga dan unik. Jangan pikirkan
apapun! Jangan pikirkan EYD, aturan, keefektifan kalimat, penjelasan, bahkan
mungkin jangan pikirkan tentang larangan membuat SARA.
Kedua, setelah tulisan Anda rampung, istirahatkanlah dahulu
otak kanan Anda yang telah bekerja dengan keras itu, dan ini saatnya otak
kirimu beraksi! Baca kembali aturan-aturan dan tips-tips menulis yang pernah
Anda pelajari, baik itu EYD, cara membuat kalimat efektif, kejelasan kalimat,
saringan tentang SARA, dll. Masukan semua itu ke dalam tulisan Anda yang sudah
jadi itu dengan cara revisi ulang. Perbaiki semua kesalahan aturan yang di buat
oleh si otak kanan. Dengan begitu Anda dapat mengeluarkan semua inspirasi Anda
dengan rapi. Selamat mencoba!
Tugas: Buatlah sebuah cerita pendek minimal
5.000 kata dan di harapkan membawa buku catatan (enggak perlu bagus-bagus).
Pertemuan besok Kita akan mencoba untuk membedah aturan sebuah tulisan dan cara
menampung inspirasi
0 komentar:
Posting Komentar